
SUKOHARJO – Komisi IV DPRD Kabupaten Sukoharjo menyoroti masih rendahnya vaksinasi di Kecamatan Grogol. Sebab, status kecamatan dengan jumlah penduduk yang sangat padat di Kabupaten Sukoharjo, vaksinasinya masih lemah baru di bawah 10 persen. Tepatnya 9,5 persen.
Atas persoalan tersebut Komisi IV menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke Puskesmas Grogol untuk mencari tahu akar persoalannya dan meminta agar vaksinasi di sana dipercepat.
“Kami tadi terjun ke lapangan (sidak) untuk mencari tahu persoalan apa yang membuat vaksinasi di Kecamatan Grogol masih sangat rendah. Padahal tingkat kasus covid dan jumlah penduduknya sangat tinggi,” ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Sukoharjo, Sukardi Budi Martono.
Dalam sidak ke Puskesmas Grogol yang dipimpin Wakil ketua Komisi IV Agus Sumantri tersebut diketahui bahwa, ada beberapa persoalan terkait hal itu. Pertama, nakes yang ada di Puskesmas terkadang dipinjam oleh instansi lain untuk vaksinasi.

“Akibatnya, nakes tidak bisa fokus melakukan vaksinasi di Kecamatan Grogol. Di satu sisi, kuota vaksin yang turun di Kecamatan Grogol juga masih minim,” imbuhnya.
Di samping itu, dalam sidak tersebut juga terungkap bahwa pelaksanaan vaksinasi virus Corona di wilayah Kecamatan Grogol juga diikuti warga dari daerah lain. Sebab syarat mengikuti vaksinasi virus Corona cukup menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Hal ini berdampak pada berkurangnya kuota warga asli Grogol yang sudah tervaksin karena harus melayani dari daerah lain. Atas persoalan-persoalan tersebut, Komisi IV meminta agar Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) memberikan vaksin yang cukup sehingga percepatan vaksinasi bagi masyarakat bisa segera terkejar. Di samping itu, nakes di Puskesmas agar fokus untuk melayani masyarakat Grogol.
“Grogol itu kan banyak sekali rumah sakit besar, jadi kalau ada instansi yang akan menggelar vaksinasi bisa melibatkan mereka. Tidak hanya nakes yang di Puskesmas,” tandasnya.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Agus Sumantri menambahkan, capaian vaksinasi virus Corona di Kecamatan Grogol memang masih sangat rendah padahal target 70 persen harus sudah terealisasi hingga akhir September ini.
“Untuk mengejar angka 61 persen hingga akhir September agar target 70 persen tercapai memang sangat berat. Di Kecamatan Grogol ini yang jadi masalah utama karena tingginya jumlah penduduk. Seperti Desa Cemani saja sama dengan jumlah penduduk satu kecamatan yakni Kecamatan Bulu,” ujarnya.
Tingginya jumlah penduduk dijelaskan Agus Sumantri harus diimbangi dengan ketersediaan kebutuhan vaksin virus Corona dari DKK Sukoharjo. Hal ini nantinya akan mempermudah percepatan pelaksanaan vaksinasi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, jumlah penduduk di Kecamatan Grogol 121.253 dengan target vaksinasi 63.696. Hingga data per 18 September 2021, capaian vaksin di Kecamatan Grogol untuk dosis I sebanyak 6.204 dan dosis kedua 1.997. **
*Humas DPRD Kabupaten Sukoharjo